Wednesday, January 5, 2011

Patrialis Digoyang Kasus Gayus dan Joki Napi

JAKARTA - Kasus plesiran Gayus Tambunan ke Malaysia dan Makau serta terbongkarnya kasus perjokian napi di Bojonegoro dinilai sebagai upaya untuk menggoyang jabatan Patrialis Akbar sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Anggota Komisi III DPR RI Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani menilai kembalinya kasus plesiran Gayus Tambunan berhubungan erat dengan rencana reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Pasalnya pemalsuan dokumen dan pembuatan paspor Gayus dengan nama Sony Laksono di Imigrasi bertujuan untuk menggoyang jabatan Patrialis Akbar sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

"Kenapa baru terbongkar sekarang, padahal kejadiannya sudah tiga bulan yang lalu, banyak sekali nuansa politisnya.Ini kepentingan reshuffle menghajar Patrialis Akbar," kata Ahmad Yani kepada wartawan dalam acara Harlah PPP ke -38 di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, kemarin.

Menurut Yani itu, bentuk upaya menyudutkan Patrialis tidak hanya dengan kasus plesiran Gayus. Sebab sebelumnya, dalam waktu yang tidak berselisih lama juga dibongkar kasus perjokian napi di Bojonegoro, Jawa Timur.

Lebih lanjut Yani mengatakan, modus ini sama ketika plesiran Gayus ke Bali untuk nonton tenis beberapa waktu lalu juga terungkap. Saat itu, kata Yani, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menjadi sasaran tembak dan sempat dikabarkan bertemu gayus di Bali.

perlu diketahui terbongkarnya Gayus karena plesiran ke Malaysia dan Makau dengan paspor atas nama Sony Laksono, dianggap Yani juga untuk menyudutkan Patrialis karena Imigrasi berada di bawah Kementrian Hukum dan HAM. "Jadi ini dimainkan oleh orang yang ingin menjadikan sasaran Patrialis," katanya

No comments:

Post a Comment